Bojonegoro, Infokitanews.com – Paska anggaran belanja makan dan minum Dinas Pendidikan Bojonegoro, Jawa Timur, dikabarkan ke Publik, Kepala Dinas Pendidikan hingga sampai saat ini ternyata masih memilih bungkam.
Entah seperti apa nalar sosok pejabat publik satu ini, sehingga seakan – akan sudah tak memilik moralitas sebagai abdi negara yang hidupnya dibiayai menggunakan uang rakyat.
“Padahal anggaran sebesar Rp 8 Milyar Rupiah lebih yang digunakan untuk belanja makan dan minum Dinas Pendidikan itu bersumber dari uang rakyat. Jadi kalau Kepala Dinas tak mau meberikan penjelasan kepada masyarakat itu sangat ironis.” Ucap Koh Akhsin, salah satu aktivis transparansi kebijakan Publik Jawa Timur.
Sebagai petinggi di Kantor Dinas Pendidikan, lanjut Koh Akhsin, seharusnya Nursujito dapat memberikan contoh moralitas pejabat publik yang baik kepada masyarakat .
“Harusnya dia (Kepala Dinas Pendidikan) bisa menjelaskan kepada publik terkait uang 8 milyar lebih yang digunakan untuk belanja makan dan minum tersebut. Bukan malah bungkam.” Imbuhnya,
Menurutnya, uang rakyat sebesar 8 milyar lebih yang dialokasikan untuk belanja makan dan minum Dinas Pendidikan itu digunakan secara E – Purchasing (pengadaan barang dan jasa secara digital atau Online)
“Ibarat kata uang sebanyak itu hanya digunakan belanja makan dan minum secara Online. Sementara Pendidikan di Bojonegoro masih banyak yang belum diperhatikan, miris bukan. Sesalnya,
Tak hanya itu, menurut kritik salah seorang netizen dengan akun Lasir Mira Jaya mengatakan, kalau makan dan minum pejabat harus higienis.
“maaf makan & minum pejabat harus higienis jadi mahal biar mencerdaskan kehidupan bangsa.” Sindirnya,
Bahkan Wage, pedagang kaki lima yang mangkal di seputar alun-alun Bojonegoro menyebut kalau urat malu Pejabat Dinas Bojonegoro sudah putus, sehingga uang sebanyak itu hanya digunakan untuk keperluan belanja makan dan minum saja.
“Mereka lebih bermartabat orang seperti kami ini, untuk keperluan makan dan minum cari sendiri dengan memeras keringat. Tidak seperti mereka pengen makan dan minum enak tapi habiskan uang rakyat.” Gerutu Wage.
(Red)